BAHAYA ORAL SEKS
Bagikan Artikel Ini :
Oral seks bukan lagi hal tabu untuk diucapkan, karena banyak orang yang terang-terangan mengaku melakukannya. Tapi ada beberapa fakta oral seks yang belum banyak diketahui masyarakat.
Oral seks bisa menjadi bagian hal yang menyenangkan saat berhubungan intim dan tak sedikit juga pasangan suami istri yang melakukannya. Namun, sebelum melakukan ada baiknya Anda mengetahui fakta di balik oral seks, seperti yang ditulis dalam Msn. Berikut ini adalah bahaya oral seks.
Banyak bakteri hidup di kelamin Anda, dan dapat hidup di mulut atau bagian belakang tenggorokan.
Mengapa? Karena lingkungan mulut menyerupai alat kelamin (hangat, gelap, lembab). Kondisi ini dapat menempatkan Anda pada risiko yang sama untuk penyakit menular seksual. Memang benar bahwa risiko ketika Anda melakukan penetrasi lewat vagina dan anus jauh lebih besar. Namun secara teori, semua penyakit infeksi menular seksual dapat ditularkan melalui seks oral.
Infeksi bakteri dapat hidup di bagian belakang tenggorokan
Bakteri seperti Chlamydia dan gonorrhea dapat hidup di belakang tenggorokan. Gejala yang paling umum adalah sakit tenggorokan. Infeksi bakteri Chlamydia pada tenggorokan tidak akan bermutasi menjadi Chlamydia pada alat kelamin. Tetapi, bila hal ini tidak segera ditangani, lama kelamaan bakteri dapat menyebar ke dalam paru-paru dan menyebabkan pneumonia.
Melakukan oral seks ketika Anda mengalami cold sore
Cold sore adalah luka yang berisi cairan diakibatkan oleh infeksi virus herpes simplex tipe 1. Cold sorekebanyakan terjadi pada daerah sekitar bibir. Ada dua strain herpes: simplex tipe 1, lebih suka hidup di mulut dan simplex tipe 2, lebih senang tinggal di alat kelamin. Namun hal ini tidak berarti bahwa virus simplex tipe 1 tidak dapat ditularkan ke alat kelamin, begitu pula sebaliknya. Herpes bisa menular beberapa hari sebelum gejala muncul. Jadi, ketika pasangan Anda mengalami kesemutan dan gatal akibat cold sore, mereka masih bisa menularkan infeksi.
Bakteri hidup dalam pra ejakulasi.Pra-ejakulasi, keluarnya cairan pelumas dari penis laki-laki saat dirinya merasa terangsang. Hal ini dimaksudkan untuk membersihkan saluran kencing dan mempersiapkan penis untuk ejakulasi. Bakteri yang sama yang hidup saat ejakulasi juga bisa hidup di pra ejakulasi. Dikhawatirkan bakteri tersebut akan masuk ke dalam mulut Anda.
Berikut sedikit dari bahaya oral seks. Buat anda yang sangat suka oral seks sebaiknya memperhatikan kebersihan alat kelamin anda supaya tidak terkena penyakit.
ORAL SEKS SEBABKAN KANKER KEPALA DAN LEHER
Meningkatnya
seks oral teryata tak selamanya membawa nikmat. Di AS, seks oral
dikhawatirkan bisa menjadi penyebab kanker kepala dan leher. Pemicu
utama kanker ini adalah virus human papillomavirus (HPV).
“Sepertinya ada keterkaitan cukup bagus dengan makin banyaknya aktivitas
seksual, terutama seks oral, terkait dengan peningkatan infeksi HPV,”
kata Dr Greg Hartig, profesor THT dan ahli bedah kepala dan leher pada
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Umum University of Wisconsin, di
Madison.
Namun kanker amandel dan pangkal lidah naik selama dekade terakhir,
katanya. Dan mereka adalah orang-orang yang lebih mungkin teruji positif
terkena HPV.
“Hingga kini 60-70% dari semua kasus kanker amandel di AS, terkait HPV,” kata Lydiatt.
Sebuah studi di New England Journal of Medicine (2007) menemukan fakta
bahwa orang-orang muda pengidap kanker kepala dan leher yang positif
terinfeksi HPV secara oral, lebih cenderung memiliki banyak pasangan
seks vaginal dan seks oral dalam kehidupan mereka.
Dalam studi itu terungkap bahwa seseorang yang memiliki enam atau lebih
pasangan seks oral selama seumur hidup terkait dengan 3,4 kali risiko
lebih tinggi terkena kanker orofaringeal – kanker pangkal lidah,
tenggorokan belakang atau tonsil.
Praktik seks oral yang meluas di kalangan remaja dapat menjadi faktor
yang berkontribusi dalam peningkatan kasus tersebut. Peneliti
menyimpulkan bahwa seks oral ‘sangat terkait’ dengan kanker
orofaringeal.
Dalam 90% kasus infeksi HPV dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh secara
alami membersihkan HPV dalam waktu dua tahun. Namun dalam beberapa
kasus, beberapa jenis HPV dapat menyebabkan kanker serviks atau kanker
orofaringeal.
“HPV cenderung berada dalam lokasi spesifik,” jelas Dr Amesh A. Adalja,
instruktur tambahan dalam penyebaran penyakit menular di University of
Pittsburgh Medical Center.
Dengan kata lain, HPV cenderung tinggal di mana pun saat pertama kali
memasuki tubuh manusia, baik itu di vagina (yang dalam beberapa kasus
dapat menyebabkan kanker leher rahim), atau mulut dan tenggorokan.
Begitu juga peningkatan kejadian ini berarti bahwa generasi baru melakukan hubungan seks lebih banyak dari kakek-nenek mereka.
“Baby Boomers - generasi 1970-an dan awal 1960-an – mungkin memiliki
kebebasan lebih dalam hubungan seksual pada umumnya, termasuk seks
oral,” tambah Dr Bert W. O’Malley, Jr, ketua Otorhinolaryngology – bedah
kepala dan leher di University of Pennsylvania.
US Centers for Disease Control dan Prevention (CDC) melaporkan bahwa
pada 2002, sekitar 90% laki-laki dan 88% perempuan berusia 25-44 tahun
dilaporkan pernah melakukan seks oral dengan pasangan lawan jenis.
Angka ini sebanding dengan data pada 1992 yang menunjukkan bahwa sekitar
tiga-perempat dari pria berusia 20-39 dan mendekati 70% wanita berusia
18-59, pernah memberikan dan menerima seks oral.
Seks Oral Ancam Kanker Tenggorokan Lelaki dan Perempuan !
Pasalnya, penelitian terbaru menemukan bahwa seks oral menyebabkan kanker tenggorokan yang berujung kematian dibandingkan dengan perokok aktif.
Dilansir Dailymail, para dokter mengungkapkan bahwa kasus kanker mulut dan penyebab serangan virus HPV ini bisa menjadi epidemik yang meningkat di Amerika Serikat.
Gejala ini memengaruhi umumnya sebagian besar warga kulit putih, terutama pria non-perokok di usia 30-40.
Pembentukan tumor di belakang lidah atau amandel tidak ada hubungannya dengan nikotin. Hal tersebut secara langsung terkait ketika seseorang melakukan seks oral.
“Jika Anda memiliki lebih dari lima atau enam pasangan seksual, maka Anda cenderung memiliki risiko kanker mulut lebih tinggi,” kata Dr Eric M Genden dari Mount Sinai Medical..
“Kami hanya berusaha melihatnya sejak awal,” katanya.
Sementara Brian Hill, produsen perangkat medis yang menderita kanker mulut, mendirikan Oral Cancer Foundation dan menghabiskan waktunya menangani pasien, dokter dan dokter gigi, serta menggalakkan kampanye di Washington untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya kanker mulut dan ancaman HPV.
“Siapa pun yang cukup dewasa dan sudah terlibat dalam perilaku seksual diketahui dapat menularkan virus ini. Karenanya, mereka pun disarankan untuk memeriksakan diri minimal setiap tahun. Ini satu-satunya cara mendeteksi penyakit pada tahap awal,” katanya.
Kanker terjadi karena adanya penyebaran virus saat melakukan seks oral. Virus tersebut ternyata sama dengan virus penyebab kanker pada tulang tengkuk (cervical), yaitu Human Papillomavirus (HPV) tipe 16.
Laporan terbaru menunjukkan, virus HPV meningkat hingga 28% dalam kasus kanker orpharyngeal sejak 1988 atau sama dengan 10.000 kasus baru per tahun.
"Seks oral kerap dilakukan pasangan muda, karena mereka menganggap seks oral lebih aman dibandingkan posisi bercinta yang lain," urai peneliti. [mr/inilah/or]
Waspadai Penyakit Menular Melalui Aktivitas Oral Seks
GAYA HIDUP seks | Hit: 5686
|
BERITA TERKAIT
|
Variasi hubungan seks dengan menggunakan teknik oral seks jika tidak
dilakukan dengan hati-hati, salah salah aktivitas ini justru bisa
mendatangkan bencana di kemudian hari. Aktivitas ini aman dilakukan,
jika kedua belah pihak dalam kondisi yang sehat.
Walau persentase sukses mediasinya tidak baik darah, saliva (cairan ludah pada mulut) merupakan media yang cukup ideal untuk perkembangan bakteri dan virus. Jika kita sudah bicara bakteri dan virus, berarti kita sudah bicara berbagai kemungkinan penyakit menular seksual yang berpotensi dapat ditimbulkan. Oleh karena itu, kebersihan oral dan kelamin merupakan status penentu dalam aman atau tidaknya aktivitas oral seks.
Sementara darah sendiri merupakan media yang sangat baik untuk tumbuh dan berkembangnya bakteri, virus dan berbagai penyebab penyakit lainnya. Karena itu kontak terhadap darah seseorang, termasuk menelan darah tersebut, akan meningkatkan risiko untuk terjadinya penularan berbagai macam penyakit.
Terlebih jika terdapat luka atau sariawan pada mukosa mulut Anda atau pasangan Anda. Jika tersebut terjadi, maka risiko yang ada tidak hanya berisiko terkena HIV namun anda juga berisiko tertular berbagai penyakit lain yang disebabkan oleh darah. Beberapa jenis penyakit yang dapat ditularkan melalui darah diantaranya:
1. Infeksi HIV
2. Hepatitis B
3. Hepatitis C
4. Sifilis
Melakukan hubungan seks yang tidak aman, dengan PSK, terlebih berganti-ganti pasangan, tentu saja akan meningkatkan risiko untuk mengalami IMS (infeksi menular seksual), meskipun aktivitas yang dilakukan sebatas melakukan oral sex. Padahal dengan oral sex saja, infeksi herpes simpleks yang berasal dari genital dapat menyebar hingga ke daerah mulut, demikian juga dengan infeksi gonorrea dan lain sebagainya.
Tidak hanya kebersihan dan kesehatan fisik saja yang berperan menentukan sehat atau tidaknya seseorang untuk melakukan oral seks. Tapi juga kesehatan akal sehat dan moral juga masuk dalam pertimbangan. Pasangan yang setia (yang tidak bergonta-ganti pasangan) lebih rendah terkena risiko bahaya penyakit menular seks. (ang/ghi)
Walau persentase sukses mediasinya tidak baik darah, saliva (cairan ludah pada mulut) merupakan media yang cukup ideal untuk perkembangan bakteri dan virus. Jika kita sudah bicara bakteri dan virus, berarti kita sudah bicara berbagai kemungkinan penyakit menular seksual yang berpotensi dapat ditimbulkan. Oleh karena itu, kebersihan oral dan kelamin merupakan status penentu dalam aman atau tidaknya aktivitas oral seks.
Sementara darah sendiri merupakan media yang sangat baik untuk tumbuh dan berkembangnya bakteri, virus dan berbagai penyebab penyakit lainnya. Karena itu kontak terhadap darah seseorang, termasuk menelan darah tersebut, akan meningkatkan risiko untuk terjadinya penularan berbagai macam penyakit.
Terlebih jika terdapat luka atau sariawan pada mukosa mulut Anda atau pasangan Anda. Jika tersebut terjadi, maka risiko yang ada tidak hanya berisiko terkena HIV namun anda juga berisiko tertular berbagai penyakit lain yang disebabkan oleh darah. Beberapa jenis penyakit yang dapat ditularkan melalui darah diantaranya:
1. Infeksi HIV
2. Hepatitis B
3. Hepatitis C
4. Sifilis
Melakukan hubungan seks yang tidak aman, dengan PSK, terlebih berganti-ganti pasangan, tentu saja akan meningkatkan risiko untuk mengalami IMS (infeksi menular seksual), meskipun aktivitas yang dilakukan sebatas melakukan oral sex. Padahal dengan oral sex saja, infeksi herpes simpleks yang berasal dari genital dapat menyebar hingga ke daerah mulut, demikian juga dengan infeksi gonorrea dan lain sebagainya.
Tidak hanya kebersihan dan kesehatan fisik saja yang berperan menentukan sehat atau tidaknya seseorang untuk melakukan oral seks. Tapi juga kesehatan akal sehat dan moral juga masuk dalam pertimbangan. Pasangan yang setia (yang tidak bergonta-ganti pasangan) lebih rendah terkena risiko bahaya penyakit menular seks. (ang/ghi)
Seks Oral, Enak Tapi Membahayakan, Hati-hatilah!
Oleh Aditya Eka Prawira
Posted: 03/09/2013 15:30
yummymummyclub.ca
Berita Terkait
Setiap sakit, luka atau goresan yang dirasakan di mulut, dapat memungkinkan bakteri dan virus masuk ke dalam aliran darah. Bahkan seperti menyikat gigi pun dapat menghasilkan lesi mikroskopis (luka kecil sekali) di gusi atau mengonsumsi makanan yang bisa melukai lidah.
Jika Anda punya tindik di bagian mulut, iritasi yang disebabkan oleh seks oral dapat menjadi jalur yang memudahkan bagi virus atau bakteri untuk masuk dalam aliran darah Anda.
Jadi, meskipun penyakit menular seksual itu tidak langsung kelihatan, kita harus hati-hati. Seperti dilansir Health24, Selasa (3/9/2013), penting bagi seseorang untuk hati-hati dengan selalu memeriksakan diri ke tenaga kesehatan karena PMS bisa muncul tanpa Anda sadari.
Banyak wanita keliru dan percaya bahwa dia tidak akan terkena PMS karena tidak pernah berhubungan seks. Padahal bisa jadi, tertular bukan lewat hubungan seks melainkan lewat seks oral.
Karena itu, melindungi diri sendiri dan pasangan merupakan langkah penting dan wajib. Apa saja yang harus dilakukan?
Ketika memberikan blow job (BJ) lindungi diri sendiri dengan memastikan kondom berada di Mr. P pasangan. Jika tidak suka bau dan rasa yang berasal lateks, pilihlah kondom yang memiliki beragam aroma buah. Ada banyak jenis kondom ultra tipis yang tidak akan mengganggu kenikmatan oral seks.
Bila seks oral dilakukan antarwanita, lindungi diri sendiri dengan menggunakan 'dental dam' (selembar lateks) dan menaruhnya di atas lubang vagina dan klitoris. Anda juga dapat melindungi gigi dengan kondom.
Ketika memilih untuk melakukan oral seks, tetaplah kreatif, agar kegiatan berlangsung menyenangkan dan pasangan tidak mengalami `bad temper'.
(Adt/Abd)




ilustrasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar